Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Setiap orang berhak mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Setiap orang juga berhak mendapatkan pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan, termasuk daya saing di bidang prestasi akademik dan non akademik.

Prestasi akademik dan nonakademik yang diraih melalui pendidikan yang bermutu memerlukan pengembangan kecerdasan secara komprehensif dan bermakna. Aspek-aspeknya meliputi: (1) olah hati ( cerdas spritual) untuk memperteguh keimanan dan ketaqwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti atau moral, membentuk kepribadian unggul, memabangun kepemimpinan dan enterpreneurship, (2) olah pikir (cerdas intelektual), untuk membangun kopentensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi (3) olah rasa (cerdas emosional dan sosial) untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya, dan (4) olah raga (cerdas kinestetis) untuk meningkatkan keseahatan, kebugaran, daya tahan, kesiapan fisik, dan keterampilan kinestetis.

Penjelasan atas Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37, ayat (1), menyebutkan bahwa tujuan kajian seni dan budaya adalah membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.

Di era revolusi mental, sistem pendidikan harus diarahkankan untuk membantu mambangun identitas bangsa Indonesia yang berbudaya dan beradab, yang menyanjung tinggi nilai-nilai moral agama yang hidup di negara ini. Akses ke pendidikan dan layanan kesehatan  masyarakat yang terprogram, terarah, dan tepat sasaran olah negara dapat membantu kita membangun kepribadian sosial dan budaya Indonesia. Dalam proses pandidikan, revolusi keseimbangan emosi, kemampuan untuk mengubah cara berpikir memandang dan berprilaku yang kemudian menjadi suatu disposisi bathin ketika peserta didik, generasi bangsa ini berhadapan dengan situasi konkret. Pendidikan diarahkan ke transformasi dari pengetahuan diskursif (discursive knowledge) ke pengetahuan praktis(practical knowledge).

Gerakan trasformasi bekelanjutan bagi membagun pola pikir peserta didik diarahkan lewat wadah penyaluran bakat dan minat peserta didik tinggkat SMA dari seluruh Indonesia dangan membangun aspek kognitif dan normatif. Untuk memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa terhadap seni dan Budaya di sekolah.

Atas latarbelakang itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas melalui Bidang Pendidikan Menengah ( DIKMEN ) Dinas Pendidikan Kab.Karimun Melaksanakan kegiatan “Festival dan Lomba Seni Siswa (FLS2N) tahun 2015.

Kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa ini seleksinya dilakukan secara berjenjang di setiap Provinsi di Indonesia, mulai dari tinggkat Kabupaten/Kota provinsi, hingga nasional. Khusus untuk cabang lomba tertentu, pemenang akan dikirim ke festival seni tingkat internasional.

Kegiatan memperlombakan 7 (tujuh) cabang seni antara lain :

• – Baca Puisi
• – Tari Berpasangan
• – Solo Vokal
• – Cipta Puisi
• – Filem Pendek
• – Desain Poster
• – Kriya

Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karimun Sungai Bati Kelurahan Pamak Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun dari tanggal 18 sampai dengan 20 Mai 2015  kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun Bapak Bakri Hasyim S.Pd.