Para ahli pendidikan berpendapat bahwa proses pembelajaran di sekolah sampai saat ini cenderung berpusat kepada guru. Tugas guru adalah menyampaikan materimateri dan siswa diberi tanggung jawab untuk menghafal semua pengetahuan. Memang pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang mereka pelajari bukan mengetahuinya, oleh karena itu para pendidik telah berjuang dengan segala cara dengan mencoba untuk membuat apa yang dipelajari siswa di sekolah agar dapat dipergunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Salah satu prinsip paling penting dari psikologi pendidikan adalah guru tidak boleh semata mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Guru dapat membantu proses ini dengan caracara mengajar yang membuat informasimenjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan ideide, dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan sendiri ideidedan mengajak siswa Agar menyadari dan menggunakan strategistrategi mereka sendiri dalam belajar. Guru dapat memberikan kepada siswa tangga yang dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, tetapi harus di upayakan sendiri siswa yang memanjat tangga itu.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tergantung pada pendekatannya. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwadalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, krativitas, dan kemadirian sesua denganbakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Kegiatan pembelajaranini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Atas latar belakang itu maka Dinas Pendidikan Melalui Bidang Sumber Daya Manusia Pendidikan melaksanakan kegiatan Pelatihan Pengajaran Berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan (PAIKEM) Tingkat SD Se-Kabupaten Karimun Tahun 2014 ini dilaksanakan mulai dari 10 sampai dengan 12 Februari 2014. Di Wisma Karimun, peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 134 orang yang terdiri dari Guru SD Se-Kabupaten Karimun.
Sebagai narasumber dalam kegiatan adalah tenaga yang berkompeten yang berasal dari Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan PSDMP-PMP Jakarta Yaitu Bapak Temu Ismail.