Menghadapi rencana konektifitas Karimun Johor dan Riau dan adanya Masyarakat Ekonomi Asia 2015 maka Kabupaten Karimun khususnya dan Indonesia pada umumnya akan dihadapkan pada kondisi masuknya arus informasi dan teknologi serta mobilisasi orang dan barang yang sangat kuat. Hal inilah yang menjadi pemikiran pada Dinas Pendidikan agar seluruh dampak yang akan ditimbulkan dengan kondisi tersebut sudah dapat diantisipasi dan diterima oleh masyarakat dengan baik, sehingga tantangan yang akan datang dijadikan sebagai peluang untuk dapat dimanfaatkan. Beranjak dari sini, Dinas Pendidikan merasa perlu untuk menghimpun pemikiran-pemikiran dan pandangan-pandangan dari para akademisi dan praktisi, yang kiranya akan memberi masukan-masukan bagi Dinas Pendidikan khususnya dan Pemerintah Kabupaten Karimun umumnya, dalam menyiapkan sumber daya manusia di Kabupaten Karimun yang berkarakter, unggul dan berdaya saing. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun telah menyelenggarakan Seminar Sehari Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Karimun Tahun 2014 dengan mengambil Tema “Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Kabupaten Karimun Yang Berkarakter, Unggul Dan Berdaya Saing Dalam Menghadapi Konektifitas Kajori Dan Persaingan Global”. Para pembicara / narasumber pada seminar ini merupakan akademisi-akademisi yang berkompeten di bidangnya masing-masing, yang dapat memberikan pemikiran dan pandangan sesuai dengan kompetensinya dalam melihat dan memandang rencana konektifitas Kajori (Karimun Johor Riau) dan persaingan global. Pembicara pertama adalah Bupati Karimun, Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos., M.Si. Pembicara kedua adalah Prof. Dr. Siswandari, M.Stats., yang merupakan Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Selain itu Prof. Dr. Siswandari, M.Stats juga sebagai guru besar pada Universitas Negeri Sebelas Maret. Kapasitas dan kapabilitas beliau tidak diragukan lagi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkarakter, khususnya lagi sumber daya manusia pendidikan yang akan mengelola pendidikan pada satuan pendidikan atau sekolah. Pembicara Ketiga adalah Padang Wicaksono, Ph.D yang merupakan Kepala Kantor Perencanaan dan Pengembangan Universitas Indonesia. Selain itu, beliau aktif mengajar di Fakultas Ekonomi UI Jurusan Ilmu Ekonomi serta peneliti pada Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI. Dengan kapasitas dan kapabilitasnya, pemikiran dan pandangan ditinjau dari sisi ilmu ekonomi dan ketenagakerjaan dapat berguna bagi kita. Pembicara keempat, Ibu Amalinda Savirani, Ph.D yang merupakan pengajar dan peneliti pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada. Dengan kapasitas dan kapabilitasnya telah memberikan pandangan dan pemikiran dari tinjauan social politiknya. Terakhir, adalah Dr. Ade Asmi, S.T., M.Sc. sebagai anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dan Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Bakrie Jakarta serta pengalaman mengajar dan meneliti di Universitas Teknologi Malaysia. Dengan kapasitas dan kapabilitasnya telah memberi masukan dan pemikiran yang terkait dengan manajemen infrastruktur. Peserta seminar pembangunan pendidikan ini adalah para pengambil kebijakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karimun, yang terdiri dari Kepala-Kepala Badan/Dinas/Kantor dan Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah serta para Kepala Sekolah yang merupakan praktisi pendidikan baik pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah maupun Pendidikan Tinggi yang berada di Kabupaten Karimun. Selain itu, juga para pemerhati pendidikan dan pengelola pendidikan yang berada di Kabupaten Karimun. Dengan terselenggaranya seminar pembangunan pendidikan ini akan membawa manfaat dan menghasilkan masukan dan rekomendasi terkait dengan kebijakan apa yang perlu diambil dan dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Karimun maupun para pemangku kepentingan dalam rangka mempersiapkan masyarakat Kabupaten Karimun sebagai sumber daya manusia yang berkarakter, unggul dan berdaya saing, sehingga mampu bertahan pada zona persaingan global.